Anda bisa melihat artikel lain tentang kegiatan seni yang menarik untuk diterapkan bersama anak-anak kita di http://lukisanmoses.wordpress.com.
Terlalu mahal harga cajon, ya bikin sendiri. Berbahan kayu lapis, sisa sibitan kayu, paku skrup, lem dan kawat snare, inilah proses dan hasil karya tangan sendiri.
Setelah diuji pakai, ternyata suaranya tidak kalah dengan cajon yang di toko.
Ayo ajak anak-anak kita membuat sendiri alat sederhana untuk memuji Tuhan Yesus.
Applying art of decoupage and working with resing, Billy and I enjoyed woodworking during long weekend. We also makeover two old coffee tables. Our first project was making tabletop with wood slices and resin. Second, decoupage with old newspaper. What a fun weekend with my son Billy in my basement workshop.
Terimakasih Tuhan Yesus karena Kau memberikanku kesempatan merasakan kekurangan, sebab itulah aku mengerti makna bersyukur dalam kecukupan
Terimakasih Tuhan Yesus karena Kau memberikanku kesempatan berkelebihan, sebab itulah aku mengerti bahwa tak berbagi dalam kelebihan adalah kesalahan
Ampuni aku Tuhan karena menjauh dari Engkau dan terimakasih karena cobaan yang Kau ijinkan kuterima menyadarkanku…
Kini kumengerti betapa berharganya penyadaran dan betapa tak ternilainya sebuah kesadaran akan ketuhananMU!
Meski penyadaran itu berawal pahit dan kesesatan itu berawal manis, dengan kesadaran; pahit atau manis seharusnya senantiasa membuatku sadar, dan sadar membuatku senantiasa bersyukur.
"Muda menutup mata, tua merana", Karya: Moses Foresto, 2010, Oil on Canvas, 110cmX140cm.
Teringat akan puisi tahun 2008, dalam bebal tak berbatas, kemunafikan merajalela… sang pendusta kembali terhilang…
DOA ANAK HILANG
Dengan cara yang lembut dan tepat, Tuhan bertindak keras kepadaku.
Ia tahu persis apa yang kuperlukan.
Seperti dinding yang kokoh pagarnya tegas pada saat aku lemah dan lelah, bukan untuk menghimpit namun menjadi penopang yang mengendalikan jalan hidupku agar tak roboh dan tersesat.
Tersesatlah aku karena tidak menghasilkan buah-buah Roh melainkan buah-buah kedagingan yang menjerat leher dan menyesatkan.
Telah kupilih sendiri, hasilkan buah-buah dalam Roh dan kebenaran bukannya hasilkan buah-buah dosa namun tidakanku berlawanan dengan pilihanku, sebab aku lemah dan bodoh
Saat ini buah-buah dosa menjadi bebanku. Buah-buah itu mengejar dan tak rela melepaskanku.
Tamengku, Perisai yang baik telah kuretakkan dengan dosa-dosa tak terhingga, bahkan kubuang dan kutinggalkan
Sekarang saatnya aku menentukan tindakan
Menjadi seperti Kain yang mengobarkan amarah pada Tuhan dengan menyalahkan Habil serta orang benar lainnya
Menjadi seperti Saul yang mengandalkan kekuatan sendiri, mencari Tuhan dengan tidak layak dan tak berkenan
Menjadi seperti Simson yang menjadi tak taat setelah menerima berkat dan bertindak tanpa hikmat
Tidak Tuhan, jauhkan aku dari pilihan-pilihan itu, aku mau seperti Daniel yang menguduskan diri demi Allah yang hidup
Aku mau seperti Daud yang dengan hikmat menyesali perbuatannya, hidup benar, layak dan berkenan di hadapan Engkau Tuhan
Jika terlalu jauh dan berat untuk menjadi seperti Paulus, aku mau seperti Stefanus yang hidup dan mati dalam kebenaran
Tuhan, setiap kali berbuat dosa aku membukakan celah bisa dan racun mencelakakan jiwaku..
Tak terhitung kini dosa-dosaku
Tak terhitung pula racun di dalam jiwaku
Kini ya Bapaku, kuduskanlah kiranya aku dari segala macam racun itu
Dengan berperisaikan Engkau, hindarkanlah aku dari serangan Iblis.
Aku milikMu ya Tuhan
Engkau yang telah menebusku dari kesia-siaan dan membawaku kepada kemuliaan anak Raja, namun semua pernah kutinggalkan untuk hidup dalam penyiksaan dan mengarahkan hidupku pada api neraka dalam kekekalan
Ampuni aku… maafkan aku, Tuhan Yesus
Terimalah aku kembali, anak hilang yang tak tahu diri
Kini aku sadar dan mencari Engkau, ijinkan lagi aku menemukan Enkau dan menautkan diriku denganMu ya Allah.